Rabu, 20 Februari 2008

Guru yang Profesional: Kayak Apa, ya?

MULYOTO

Kemarin saya ditanya oleh salah satu murid saya. Pak, guru yang profesional itu yang gimana sich? Begitulah kira-kira pertanyaannya.
Saya sedikit kaget juga. Apa motifnya dia mengajukan pertanyaan semacam itu? Susahnya, dia bertanya hal itu kepada saya, yang notabene adah guru. Terus terang, saya agak rikuh menjawab soal ini. Jangan-jangan saya bukan guru yang profesional. Bagaimana guru yang tidak profesional kok bisa menjawab pertanyaan tentang guru profesional? Itulah yang ada dalam benak saya.
Tapi karena yang bertanya adalah murid saya, dan saya sangat apresiatif terhadap apapun pertanyaan yang diajukan kepada saya, saya akan berusaha menjawab pertanyaan itu.
Dalam percakapan sehari-hari kata profesional biasanya diartikan memiliki kemampuan tertentu yang berciri unggul. Guru profesional berati guru yang unggul, yang hebat, yang mampu menjalankan fungsinya secara optimal. Guru yang mampu menjadi panutan dan mampu mengembangkan kemampuan anak didiknya secara maksimal.
Tapi secara definitif, guru profesional adalah guru yang telah memenuhi persyaratan akademis, yaitu mempunyai ijazah S1 kependidikan. Kemudian, dia mendapatkan imbalan jasa dari pekerjaannya. Kalau kita mengacu pada definisi ini, ya tentu saja banyak sekali guru profesional, termasuk saya juga sudah masuk ke dalam golongan guru profesional.
Akan tetapi, kalau yang dimaksud dalam pertanyaan itu adalah guru profesional dalam pengertian sehari-hari, agak susah ya mencari guru yang profesional itu. Saya kayaknya enggak berani mengatakan sebagai guru profesional. Saya hanya guru matematika. Itu saja.
Memang, saya sependapat, guru yang profesional sekarang ini sangat dibutuhkan. Guru yang telah memenuhi persyaratan akademis sekaligus memang memiliki kemampuan sebagai seorang pendidik, berfokus pada kegiatan seorang guru, dan mendapatkan imbalan dari tugas sebagai seorang guru. Di sini dituntut, guru tersebut fokus pada tugasnya! Membuat persiapan mengajar, menjalankan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, dan melakukan perbaikan-perbaikan atas metode belajarnya.
Jadi, guru profesional tidak boleh ngobyek di lain bidang. Jadi lebih bisa fokus pada tugas yang seambreg dan penting itu: membimbing siswa menemukan jati dirinya.
Kalau menurutmu, gimana sich sosok guru yang profesional itu? Tulis di komentar baawh ini, dong!

Tidak ada komentar: