Oleh Mariatul Qibthiyah
Siswi Kelas X SMA Al-Multazam
Pacet, merupakan salah satu daerah di Mojokerto yang terkenal dengan pariwisata ramah lingkungan. Antara lain Taman Ubalan, Pemandian Air Panas, dan Air Terjun Coban Canggu. Tidak hanya objek pariwisata itu saja, tetapi pemandangan dan suasana alamnya yang sejuk dan asri membuat orang tertarik untuk mengunjunginya.
Memang, tempat wisata itu cocok buat refreshing, penghilang rasa jenuh, atau seringkali sebagai tempat berkemah dan outbond bagi para pelajar.
Tapi, kini ketertarikan pengunjung terhadap objek wisata pacet menurun. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah dan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian alam tersebut.
Ubalan, salah satunya. Objek pariwisata tersebut memang dulunya penuh dengan wisatawan. Tapi, sekarang pengunjung pada hari biasa hanya berkisar sebanyak 10-50 orang per hari.
Yang menyebabkan berkurangnya pengunjung adalah wahana permainan yang berkurang dan tidak terawatnya pemandangan. Seperti kolam renang yang kotor dan permainan air yang banyak rusak. Begitu pun Air Terjun Coban Canggu yang sekarang menjadi salah fungsi. Objek pariwisata ini kebanyakan dipenuhi oleh pemuda-pemudi yang berpacaran atau pun berhubungan seks.
Ditambah lagi dengan penebangan pohon secara liar dan pembakaran hutan yang menyebabkan hutan menjadi gundul. Memang, penebangan pohon bertujuan untuk membuka lahan baru untuk pembangunan villa. Tetapi dengan adanya seperti itu malah membuat paru-paru dunia menjadi tak berfungsi karena tidak diadakan reboisasi atau tebang pilih.
Akibatnya terjadilah berbagai bencana alam karena daya resap air pada pohon berkapasitas kecil. Seperti longsor yang terjadi sekitar 5 tahun silam yang memakan banyak korban. Tidak cukup sampai di situ, tetapi juga mengakibatkan banjir lumpur yang meluap sampai daerah Sooko dan sekitarnya.
Untuk itu, pemerintah seharusnya turut campur tangan dengan adanya masalah seperti ini. Tetapi, masyarakat juga harus turut terlibat dalam melestarikan lingkungan hidup.
Pemerintah sebenarnya mempunyai banyak program tentang pengembangan wisata di Mojokerto. Pemandian Air Panas misalnya, kini pemerintah berusaha dengan maksimal untuk memperbaiki wanawisata tersebut pasca longsor.
Selain itu, pemerintah juga mempunyai rencana untuk membangun “Jatim Park 3” di Desa Cembor, Pacet. Yang lebih mengutamakan nilai natural alamnya dan ditambah dengan wahana permainan seperti Jatim Park lainnya.
Ini merupakan berita hangat bagi masyarakat Mojokerto sendiri karena apabila program tersebut terlaksakan, maka akan membawakan pendapatan yang sangat besar sekaligus memperkenalkan Mojokerto kepada masyarakat luar bahwa Mojokerto merupakan kota pariwisata.
Ada juga rencana pembangunan wisata air bernama Arung Jeram sepanjang 2-3 km di aliran Kali Kromong. Sungguh menarik bukan ? Tetapi, semua rencana itu masih dalam tahap “Pembuatan Proposal”.
Memang banyak sekali kendala-kendala dalam pembangunan pariwisata tersebut. Antara lain memerlukan dana yang cukup besar dan Sumber Daya Manusia yang kurang mendukung.
Alangkah baiknya apabila terdapat “Kelompok Sadar Wisata” yang menarik kesadaran masyarakat terhadap Pariwisata Hijau Pacet. Seperti aktivitas ramah tamah terhadap wisatawan lokal dan asing, penjualan bahan makanan yang higienis, perawatan kebersihan lingkungan, dan kelestarian alam.
Dengan adanya perhatian lebih dari pemerintah dan kesadaran masyarakat akan mendukung terwujudnya pembangunan pariwisata ramah lingkungan. “Sadar wargaku, lestari alamku”.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
ass..........
saya mau tanya,
masih pantaskah pacet kita dikomentari padahal yangsaya kita ketahui adalah menghayati dan merenunginya, karena pacet adalah sumber alam yang sangat indah, dan ada baiknya jika kita merenovasinya sedemikian hingga.
Hingga kini Pacet memang masih indah. Tapi ada ancaman di depan mata. Pembangunan villa, pengelolaan pariwisata yang abai terhadap lingkungan dan sebagainya. Tanda-tanda sudah ada, yakni banjir yang menggelontor Gondang, Jatirejo hingga Sooko 5 tahun silam. Tapi moga aja kita sadar untuk tetap menjaga kelestariannya. Thank for your comment.
O ya, artikel Maria itu berhasil nembus Surya, lho!
Untuk wisata arung jeram (reafting di Sungai Kromong - Pacet - Mojokerto, mulai Januari 2010 bukan hanya rencana akan tetapi telah REALISASI.
Dan sekarang telah dibuka untuk umum wisata arung jeram Sungai Kromong - Pacet.
Info lebih lanjut bisa hub : OBECH Wilderness Experience (031) 7711 7700, 7145 3654, 9190 3224 atau direct line : 081 357 225 708
Tertarik untuk mencoba ?.........
Posting Komentar